Limbah Lunak Anorganik atau Limbah Anorganik Lunak

Pada kesempatan kali ini kami ingin memaparkan tentang Limbah Lunak Anorganik atau Limbah Anorganik Lunak, selalu kunjungi blog limbahorganiks untuk selalu mendapatkan informasi terbaru tentang limbah organik.

Pengertian Limbah Anorganik

Limbah anorganik, merupakan jenis limbah yang wujutnya padat, yang mana limbah ini merupakan limbah akan sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan, limbah anorganik tidak bisa membusuk dan tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah baja, plastik, beling dan lain sebagainya. Limbah atau Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tak dapat diperbarui. Limbah-limbah yang menumpuk merupakan sisa hasil buangan yang akan menyebabkan  polusi. Maka dari itu, proses daur ulang limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal mungkin agar tidak menyebabkan masalah yang serius.
Limbah Anorganik Lunak
Limbah Anorganik Lunak

Jenis limbah anorganik hampir semua jenisnya sulit terurai, dan mungkin hanya terdapat beberapa jenis saja  bisa terurai tetapi proses untuk terurai limbah tersebut akan memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang sumbernya banyak dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Hasil dari limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik yaitu dari sampah yang berasal dari rumah tangga, contohnya;  plastik, karet sintetis, kaleng bekas, botol,potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain
Back to Content ^

Limbah Lunak Anorganik atau Limbah Anorganik Lunak

Limbah Lunak Anorganik
Limbah Lunak Anorganik
Untuk mengolah limbah Anorganik di lingkungan masyarakat harus melalui tahapan-tahapan, dengan berbagai cara tertentu agar tidak menimbulkan masalah yang mengganggu dilingkungan sekitar.

  • Sanitasi (Sanitary landfill)Sanitary landfill merupakan suatu cara untuk pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
  • Pembakaran (Incineration),pada metode ini adalah dengan cara sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasilnya adalah pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
  • Penghancuran (Pulverisation ). Penggunaan cara pulverisation, atau penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Sedangkan limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik yang berasal dari rumah tanggal dan tempat-tempat lain, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Pada dasarnya Limbah organik yang bersifat lunak merupakan sisa-sisa barang atau sampah yang dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan kerajinan dan bahan-bahan lain yang dapat bermanfaat.

Bahan dan Proses Limbah Anorganik

Penggolongan Limbah anorganik yang digunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu;

1. Limbah anorganik lunak
Limbah Anorganik lunak yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana. Contohnya dari bahan limbah anorganik lunak adalah tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain.

2. Limbah anorganik keras
Jenis Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh limbah anorganik keras adalah pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya

Back to Content ^

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik

Prinsip-prinsi yang digunakan untuk mengolahan limbah anorganik maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R;
  1. reduce, 
  2. reuse, dan 
  3. recycle. 
Apa saja itu 3R dan penjelasannya? silahkan baca penjelasan tentang 3R pada artikel Limbah Lunak Organik . Berbagai langkah dan kegiatan untuk melakukan recycle; mendaur ulang limbah anorganik menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan, sehingga dapat meminimalisir sampah yang terjadi setelah hasil produk kerajinan diperoleh, dan tidak hanya itu kita akan mendapatkan berkah lain dari proses kegiatan tersebut.

Dalam membuat dan memproduksi bahan limbah anorganik untuk di daur ulang kembali  menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki tenaga ekstra serta  motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah Anorganik dibandingkan limbah organik, Dengan semangat dan kerja keras dalam bekerja pastinya tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Agar dapat memproduksi kerajinan tangan yang bagus, perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah anorganik berbeda dengan limbah organik pada umumnya karena merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya.

Pada penjelasan sebelumnya sudah saya uraikan tentang sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi  juga harus memperhatikan faktor-faktor yang ada dilingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan pada pasar global. Sama halnya dengan  seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini. Agar dapat bertahan dan terus berkembang di era modern.

Kreatifitas  akan datang pada seorang tekun dalam bekerja dan akan  memperoleh daya serap serta imajinasi melalui pengetahuan dan perkembangan jaman, terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Ilmu Pengetahuan tentang bahan limbah anorganik, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi kratifitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreatifitas muncul maka akan melahirkan produk
Back to Content ^

Produk KerRajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Produk hasil karya kerajinan dari bahan limbah anorganik yang kami maksud adalah limbah anorganik lunak dan keras. Tidak sedikit orang yang sudah memanfaatkan limbah anorganik ini sebagai produk kerajinan. Banyak juga yang berhasil dengan produknya, hingga dikenal di pasar manca negara karena penggunaan teknik pembuatannya pun bervariasi. Kita harus terus belajar untuk menemukan ide-ide dan kreasi baru, karena ada sekian banyak desain produk kerajinan dari limbah anorganik selalu bertambah dari masa ke masa. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah melihat dan menemukan celah dari limbah anorganik serta menaruh perhatian terhadap pemanfaatan limbah anorganik sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya memiliki ciri khas tertentu, sesui dengan wilayah lainnya
Produk Kerajinan Limbah Anorganik Lunak
Produk Kerajinan Limbah Anorganik Lunak

Dari perbedaan daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya semakin bertambhanya jumlah limbah anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Limbah anorgnaik memiliki perbedaan bentuk dan jenis dari yang dihasilkan oleh kawasan industri dan domistik yaitu rumah tangga. Misalnya kawasan yang banyak  industri limbah anorganik yang ada umumnya yang bersifat keras seperti; puing-puing logam, pecahan kaca, dan sebagainya, sedangkan limbah yang berasl dari rumah tangga umumnya bersifat lunak seperti; plastik, perca, dan sebagainya. Namun keduanya bisa saja memproduksi bahan limbah anorganik yang serupa.

Proses daur ulang  masing-masing bahan limbah anorganik secara umum sama. Proses-proses pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Pada paragraf dibawah ini akan kami paparkan pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah anorganik lunak. Prosesnya yaitu :
  1. Proses pemilahan bahan limbah anorganik, memilih dan memilah limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.
  2. Proses Pembersihan limbah organik: Pada saat Limbah anorganik dikumpulkan dan dipilah keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen, agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah anorganik menjadi bersih.
  3. Proses Pengeringan: Dalam proses pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung, atau dapat juga secara langsung dengan pengelapan dengan lap kering.
  4. Proses Pewarnaan: Pada taham pewarnaan limbah anorganik dapat dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.
  5. Proses Pengeringan setelah pewarnaan: Setelah diberi warna, bahan limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan di angin-anginkan.
  6. Proses Penghalusan bahan agar siap pakai: Bahan limbah anorganik yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan sebagainya
Back to Content ^

Mengenal Kerajinan dari Bahan Anorganik

Limbah Plastik

Apabila kalian memperhatikan lingkungan sekitar di daerah perkotaan, banyak orang berjualan di pinggir jalan atau di trotoar sebagai pedagang kaki lima, contohnya di terminal atau di pinggir stasiun dan hampir seluruh kawasan industri dan perkantoran tersedia banyak pedagang musiman. Untuk kelangsungan kehidupan,  manusia membutuhkan air untuk minuman. Minuman yang dijual pedagang pun berbagai macam bentuk dan ukurannya. Biasanya minuman ini dikemas dalam botol plastik atau gelas plastik. Botol-botol dan gelas plastik yang memiliki warna warni dengan berbagai bentuknya yang bermacam-macam terkadang hanya dibuang langsung ditempat sampah  sebagai limbah. Kemasan botol dan gelas plastik bekas minuman ditempat sampah terlihat tidak lagi berguna bagi mereka. Namun, perlu adanya proses pembelajaran bahwa  barang-barang tersebut seperti botol dan gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.

Limbah Kemasan Minuman atau Makanan

Definisi kemasan merupakan tempat atau  bagian terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar sebagai pelindung produk dari kontaminasi lingkungan luar. Sebetulnya kemasan yang digunakan adalah untuk  kemasan  yang berasal dari limbah pangan dan minuman. Jika diperhatikan bentuk-bentuknya kemasan biasanya berbentuk  monoton seperti bentuk kotak. Kemasan atau wadah yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata dapat diolah dan diproses menjadi produk kerajinan yang tidak menjemukan.

Kotak tempat  makanan atau  minuman, atau obat-obatan biasanya setelah dimanfaatkan isinya lalu kemasannya dibuang. Jenis limbah ini sangat menantang apabila di proses menjadi sebuah karya kerajinan tangan, maka dibutuhkan penanganan yang terampil. Kotak kemasan biasanya terbuat dari kardus yang dilapisi aluminium foil di bagian dalam.


Limbah Kain Perca


Kebutuhan akan  pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus dipenuhi, tidak sedikit dari mereka yang berlebih dalam penggunaan pakaian. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah dari sisa sisa kain yang biasa disebut kain perca. Kain-kain perca yang dihasilkan dari kegiatan tersebut sangat banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada bergambar atau berbatik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Terkadang limbah kain perca dapat diaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat misalnya  ini bisa dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit.

Peluang usaha ini mulai banyak di tekuni, banyak  limbah kain perca sebagai bahan dasar kerajinan, telah dimanfaatkan, menjadi berbagai kerajinan yang bermanfaat, tidak hanya itu dengan merangkai bahan limbah kain perca menjadi berbagai bentuk hiasan dengan bentuk yang unik dan berbagai macam warna. Ada juga model baju dengan rangkaian dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan dengan berbagai model dan kombinasi warna, dengan komposisi warna yang tempat dari sisa-sisa kain dapat menghasilkan baju dengan model dan warna yang menarik, bahkan apabila dijual harganya sangat menguntungkan, dan banyak juga merekan yang berminat pada busana jenis ini karena unik.

Dengan alasan mudah didapat, dan mudah dibentuk banyak mereka yang menekuni produk kerajinan tangan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Limbah Kaleng

Limbah kaleng banyak dihasilkan dari dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan. Sebetulnya minuman dan makanan dengan kemasan kaleng terutama yang mengandung bahan pengawet sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, namun dengan alasan kesibukan dan waktu yang padat, banyak diantara mereka mengkonsimsi makanan dan minuman yang dikemas dari kaleng. Contoh makanan dan minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya. Limbah kaleng biasanya banyak terdapat pada lingkungan yang ada diperkotaan. Untuk menangani limbah - limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, apabila dilandasi dengan semangat kerja keras dan usaha yang tekun, hal ini bukanlah suatu kendala,  selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Dalam membentuk limbah kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan alat manual yaitu gunting seng.

Note :
Apabila akan mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak membahayakan pengguna. Perhatikan juga bahan dasar limbah kaleng tersebut apakah sudah berkarat, apabila kaleng tersebut berkarat, maka kita harus lebih berhati-hati.

Bahan yang untuk membuat kaleng yang digunakan pada kemasan minuman dan makanan biasanya mengandung bahan dan zat yang tidak membahayakan kesehatan. Produk kerajinan tangan dari daur ulang limbah  kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu, terdapat berbagai miniatur kendaraan atau robot, gedung, perahu pesawat berbahan dasar limbah kaleng. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan yang terbuat dari limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar.  Sedangkan bahan dan alat pendukung proses pembuatan adalah lem tembak, lem putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.

Limbah Kaca

Limbah Lunak Organik selanjutnya adalah Limbah  kaca, baik yang berasal dari botol, piring, gelas dan berbagai benda lainnya yang merupakan salah satu limbah rumah tangga. Apabila diperhatikan limbah botol kaca memiliki warna warni yang banyak sekali, seperti botol bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah. Tapi sekarang juga sudah banyak produk yang menggunakan botol kaca dengan warna yang beragam untuk menarik perhatian dan minat pembeli dan tidak hanya warna bening, contohnya botol minuman kesehatan yang berwarna coklat, botol kecap yang berwarna hijau. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan dari warna warni botol kaca tersebut?

Coba amati kegiatan para pengumpul botol bekas, mereka mengumpulkan botol dari berbagai tempat sampah, atau dari limbah rumah, dan jika Botol kaca dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa  rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai macam aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca dapat menggunakan tungku keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C
Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Pengolahan limbah kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;

  1. Pengumpulan pecahan limbah kaca, kemudian dimasukkan  dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu atau benda lain yang keras. Jadikan limbah kacara tersebut menjadi ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.
  2. Persiapkan wadah cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan.
  3. Lapisi wadah cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat meleleh kaca tidak menempel pada wadah keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
  4. Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku yang terbuat dari keramik. Bakar hingga suhu mencapai  650-9000C tergantung ketebalan  dari kaca.
  5. Siapkan tempat sebagai tatanan untuk aksesoris seperti cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam tatanan cincin atau kalung.
Banyak benda lain selain aksesoris,  batu-batu hiasan yang indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan sebagainya
Back to Content ^

Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Definisi dari kemasan  secara umum merupakan bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari kontaminasi lingkungan, guncangan dan benturan­benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk kemasan yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan wadah sejauh hal tersebut memang bermanfaat untuk melindungi isinya. Untuk menarik minat konsumin kemasan harus berkesan dan memikat pandangan terhadap suatu isi produk, maka bentuk bungkusannya biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.


Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Pada paragraf ini kita akan mempelajari mengenai pengembangan penciptaan dari produk kerajinan tangan dari bahan limbah anorganik lunak dan keras. Diharapkan kalian dapat mengembangkan kreatifitas dan ide-ide baru agar produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang ada dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya kerajinan tangan  yang lebih unik dan memiliki nilai ekonomis. Kita harus melakukan pengamatan serta mencari informasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan anorganik keras yang telah dimodifiasi akan dapat mempermudah kita dalam memahaminya.

Definisi dari modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah atau kegiatan  menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dapat pula menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya.
Apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya?
Apakah memadukan aneka bahan?
Kalian harus mencoba melakukan  menyederhanakan bentuk atau menggayakan bentuk kerajinan. Dengan demikian akan didapatkan kemampuan mencipta yang meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk dapat memahami karya modifikasi, kita harus memperbanyak latihan, agar pemahaman kita terhadap karya modifikasi dapat semakin baik.
Back to Content ^

Demikian Penjelasan tentang Pengertian Limbah Lunak Anorganik atau Pengertian Limbah Anorganik Lunak,  Pengolahan Limbah Lunak Anorganik, Pengolahan Limbah Anorganik Lunak.

Comments